Endank Soekamti, salah satu band dari Yogyakarta yang mengusung musik aliran punk dengan lirik lagu semaunya dan penuh candaan. Berdiri sejak Januari 2001, Endank Soekamti terdiri dari Erik (bass dan vokal), Ari (drum) dan Dori (gitar). Memiliki ciri khas pada penulisan lirik yang kasar, nyeleneh, dan semaunya, khas humor Yogyakarta, band ini menarik perhatian karena dianggap tidak menuruti pakem atau kemapanan.

Endank Soekamti memulai kariernya melalui pertunjukan dari panggung ke panggung di Yogyakarta dan Solo. Band ini sering diundang pada acara mahasiswa karena isi lagunya yang tidak biasa dan humor yang sesuai. Selalu gagal dalam seleksi menjadi band pembuka konser besar, Endank Soekamti membuat demo lagu dan mengirimkannya ke radio lokal. Yang menarik, saat acara musik di stasiun radio tersebut mulai menerima permintaan pendengar, mereka menelepon dan meminta lagu demo Endank Soekamti untuk diputar. Dengan cara ini, sebulan kemudian Endank Soekamti diundang sebagai tamu di acara musik Geronimo FM sebagai “Top Request Band”.

Tahun 2003, Proton Records merilis album pertama Endank Soekamti yang kemudian mengantarkan band ini ke dunia permusikan nasional. Band ini pun diundang ke berbagai stasiun televisi dan ke channel MTV sebagai band punk unik. Berbagai tawaran untuk mengisi panggung di pensi Jakarta didapatkan oleh band ini, sayangnya saat pulang menuju Yogyakarta, mereka mengalami kecelakaan.

Pada tahun 2004, Endank Soekamti dijuluki sebagai “Raja Pensi” oleh sebuah majalah musik Nasional karena begitu banyaknya frekuensi untuk mengisi panggung pensi di SMA-SMA di Jakarta. Setelah itu pada 2005 album kedua, Pejantan Tambun, dirilis bersamaan dengan album kompilasi “Berpacu dalam Melodic” yang berkolaborasi dengan berbagai band punk melodik di Indonesia.

Pada 2006, Endank Soekamti mulai merekam di studio rekamannya sendiri yang bernama Fatbaztard Records. Menggunakan studio sendiri, Endank Soekamti lebih bebas berekspresi dan merilis album-album berikutnya seperti “Zzzttt” pada 2007, “Soekamti.com” (2010), “Angka 8” (2012) dan Kolaborasoe (2014).

Tidak hanya bermusik, Endank Soekamti pun merilis film dengan format 360 berjudul “Vlog Fest 2016 The Movie” yang berdurasi 50 menit. Film ini bercerita tentang 8 orang vlogger yang bertualang di Gunung Bromo – Jawa Timur sekaligus mengikuti festival vlog untuk memperebutkan hadiah. Disebarkan secara gratis di situs www.vlogfest.com, seluruh keuntungannya akan digunakan untuk pendanaan sekolah bakat gratis.