Charly Van Houten, vokalis Setia Band, mengaku sempat merasa ragu ketika ditawari oleh Trinity Optima Production mendaur ulang lagu Nike Ardilla yang berjudul “Bintang Kehidupan”. Ia bahkan harus mempertimbangkan niat tersebut selama 2 bulan sebelum memutuskan untuk mengusungnya dalam album terbaru Setia Band yang dirilis akhir September lalu.
Diaransemen Ulang
Bertempat di Aruba Carribean Restaurant and Bar, Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Setia Band menggelar konferensi pers dalam rangka peluncuran album baru mereka. Album yang bertajuk Bintang Kehidupan ini adalah album selanjutnya setelah Satu Hati (2012) dan Menggapai Istana Bintang (2015).
Dalam album baru ini, Charly (vokal) dan Pepeng (gitar) membawakan 12 lagu. Sebagian merupakan lagu baru, sebagian lain merupakan lagu remake serta lagu dari album sebelumnya. Beberapa di antaranya adalah “Istana Bintang”, “Asmara”, “Stasiun Cinta”, dan “Jangan Mau-Mau”.
Salah satu lagu remake yang diaransemen ulang adalah “Bintang Kehidupan”. Lagu yang dipopulerkan oleh Nike Ardilla ini pernah sukses meraih perhatian penggemar musik Indonesia beberapa dekade lalu.
Takut Diomelin Fans
Menurut Charly, “Bintang Kehidupan” adalah lagu yang memiliki karakter yang kuat dan sangat lekat dengan sosok Nike Ardilla. Oleh karena itu, ia merasa tidak boleh sembarangan untuk mengubah lagu apik tersebut.
“Kalau cuma nyanyi saja gampang. Tapi, melakukan daur ulang tanpa merusak nilai-nilainya, itu yang susah. Almarhumah telah membawakan lagu tersebut dengan luar biasa. Salah-salah, bisa diomelin sama fans,” ujar Charly membeberkan alasannya.
Karena itu, supaya penggemar Nike Ardilla tidak kecewa, Charly berusaha menggarap aransemen lagu tersebut dengan hati-hati. Ia bahkan mengaku perlu bermeditasi untuk dapat mengemasnya dengan baik. Tak lupa, Charly juga bertukar pikiran dan konsultasi dengan rekannya, Pepeng.
Namun, Charly boleh merasa lega karena karyanya ternyata memperoleh apresiasi positif dari khalayak. Sebelumnya, Setia Band juga pernah melakukan aransemen ulang lagu-lagu hits lainnya, seperti “Gerimis Mengundang” dari Slam, band asal Malaysia, dan “Demi Waktu” dari Ungu.