Blog

Back
Photo by: Tacolove.info

Festival Woodstock, Perhelatan Musik Terbesar Sepanjang Sejarah

January 10, 2018

Sekitar 48 tahun yang lalu, sebuah desa tenang di daerah Sullivan County, Bethel, menjadi saksi atas sebuah kejadian terbesar dalam sejarah musik dunia. Pasalnya, Festival Woodstock yang diselenggarakan selama tiga hari telah sukses menggiring sekitar 450.000 kaum hippies dari seluruh pelosok Amerika Serikat untuk menonton sekitar 32 band rock ‘n roll.

Festival Woodstock digagas dan direncanakan hanya dalam jangka waktu enam bulan. Sesuai fakta musik pada masa itu, belum pernah ada festival musik yang ditonton lebih dari 50.000 penonton di mana pun. Beberapa nama besar yang mengisi festival tersebut adalah Jimi Hendrix, Janis Joplin, Creedence Clearwater Revival, The Who, Ravi Shankar, dan Santana.

Empat Pemuda di Balik Meledaknya Festival Woodstock Pertama

Michael Lang, Artie Kornfeld, John Roberts, dan Joel Rosenman adalah empat pemuda nekat yang menggagas Festival Woodstock. Dari keempat pemuda tersebut, hanya Michael Lang yang memiliki pengalaman terlibat dalam penyelenggaraan konser musik.

Awalnya, acara yang direncanakan sebagai “three days of peace and music” ini memang diadakan di daerah Woodstock. Namun, karena penolakan penduduk setempat, lokasi acara terpaksa pindah ke daerah Bethel.

Penolakan penduduk terhadap acara bukannya tidak beralasan. Festival Woodstock dengan konsep band rock ‘n roll dapat dipastikan akan menarik para kaum hippies yang terkenal dengan gaya hidupnya yang bebas. Terlebih lagi, Michael Lang terobsesi dengan target penjualan tiket hingga 150.000 penonton. Nyatanya, penonton yang datang nyaris tiga kali lipat dari target tersebut.

Selama tiga hari, Festival Woodstock menjadi area konsentrasi kaum hippies yang berkemah, memasak, serta bersenang-senang di sana. Kontrakultur yang terjadi pada Festival Woodstock menjadi sebuah protes terhadap keterlibatan Amerika Serikat pada perang Vietnam di masa itu. Konsep konser musik dengan misi kampanye perdamaian memang sudah direncanakan sejak awal.

Pada kenyataannya, kaum hippies yang memiliki misi perdamaian dan kebebasan bukan hanya menyuarakan protes terhadap perang yang terjadi. Woodstock juga menjadi ajang perilaku “kebebasan yang kebablasan”. Festival Woodstock menjadi tempat praktik kebebasan ekspresi cinta, narkotika, dan gaya hidup. Tidak sedikit penonton yang membutuhkan penanganan medis akibat narkotika setelah tiga hari menghadiri festival.

Bagi keempat pendiri, Festival Woodstock juga tidak mendatangkan keuntungan. Mereka malah merugi sekitar US$1,3 juta. Bagi dunia musik Indonesia dan negara lainnya, Woodstock juga menjadi inspirasi bahwa musik memiliki kekuatan untuk menjadi sebuah pergerakan.

Terlepas dari efek negatif yang ditimbulkan Festival Woodstock pertama, acara tersebut tetap menjadi sebuah tonggak sejarah pergerakan masif tentang perdamaian dengan musik sebagai pemersatunya.

Share this:
Sticky
Jan 10, 2018
Tags in
Comments Off on Festival Woodstock, Perhelatan Musik Terbesar Sepanjang Sejarah

Comments are closed.