Salah satu band yang mampu menarik banyak penggemar dan membawa warna baru di dunia musik Indonesia, d’Masiv merupakan band top Indonesia. Sejajar dengan band “Ungu”, “Nidji”, dan “Peterpan” dalam hal popularitas dan banyaknya penggemar. Band ini terdiri dari Rian Ekky Pradipta pada vokal, Dwiki Aditya dan Nurul Damar Ramadan sebagai gitaris, Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata pada Bass, dan Wahyu Piadji pada drum. Dinamakan “D’Masiv” dengan harapan mampu membawa hasil, popularitas, dan penggemar yang masif.
Dibentuk pada 3 Maret 2003, awalnya, D’Masiv hanyalah band kecil yang sering mengikuti festival di Jakarta. Mengusung aliran progresif rock dan pop ballad, D’masiv mengikuti berbagai kompetisi dan mengasah kemampuan individualnya. Kemudian, d’Masiv mengikuti kompetisi musik A Mild Live Wanted pada tahun 2007 dan berhasil menjuarai kompetisi tersebut. Hadiah kompetisi A Mild Live Wanted 2007 saat itu adalah pembuatan album utuh dan tur selama setahun bersama sponsor. Tur bersama yang kemudian sukses menarik perhatian banyak penggemar musik dan memperkenalkan d’Masiv ke Indonesia ini menjadi pijakan pertama kepopuleran band ini.
Di bawah kontrak Musica, perusahaan label musik besar di Indonesia, D’Masiv merilis album pertamanya yang berjudul “Perubahan” pada tahun 2008. Dengan lagu andalannya “Cinta Ini Membunuhku”, D’Masiv mulai diperhitungkan di kancah musik nasional. Kemudian, pada tahun 2009, d’Massiv kembali merilis dua single dalam satu album “Special Edition“ yaitu “Jangan Menyerah” dan “Mohon Ampun”. Meskipun kedua lagu tersebut bukan dimaksudkan sebagai lagu religius, namun unsur Ketuhanan dan agamanya sangat kental. Kedua lagu ini sukses mendobrak rekor penjualan dan mengukuhkan d’Masiv sebagai band top Indonesia dengan rekor penjualan digital sekitar 7,5 juta kali unduh.
Kepopuleran d’Masiv pun memicu band ini untuk bereksperimen dengan berbagai genre seperti pada album “Perjalanan” pada tahun 2009. Kemudian dilanjutkan dengan album ketiga yang berjudul “Persiapan” pada tahun 2012, salah satu lagu yaitu “Rindu Setengah Mati” menjadi soundtrack sebuah sinetron. Pada album ketiga ini, mereka bekerja sama dengan Kevin Aprilio membuat lagu sendu yang sukses.
Album keempat yang dirilis oleh d’Masiv adalah “Hidup lebih Indah” (2014) dengan 9 lagu baru dan 3 lagu lama dari album sebelumnya. Album keempat dibuat dengan harapan musik d’Masiv dapat membawa kebahagiaan bagi orang yang mendengarnya, didukung dengan lagu dengan nada riang seperti “Batu”, “Esok Kan Bahagia”, dan “Cahaya Hati”.
Album selanjutnya berjudul D’Masiv with Raef, album religi yang dibuat berkolaborasi dengan Raef Haggag, seorang penyanyi Mesir Amerika. Kental dengan nuansa Islami dan terasa adem saat didengarkan, album ini mendapatkan nominasi lagu religi terbaik dari Anugerah Musik Indonesia.
Pada tahun 2017, d’Masiv mengeluarkan album terbarunya yang berjudul Orange Album. Bekerja sama dengan Andhika dari The Titans, Noey, Capung, dan Yockie Suryoprayogo, Orange Album memiliki 10 lagu baru. D’masiv akan menjalani tur promosi Orange Album pada akhir November 2017 untuk para penggemarnya.