Bermula sebagai teman sepermainan satu kampus di Universitas Indonesia, Souljah pun dibentuk pada tahun 1998. Band yang beranggotakan empat orang, yaitu Danar (vokal), Sa’id (vokalis), Renhat (bassist), dan David (keyboardist) ini sebelumnya bernama Arigatoo. Awalnya, grup ini dibentuk hanya untuk mengisi waktu luang. Namun, tanpa disadari ternyata mereka mulai berjalan serius dan mengikuti berbagai pagelaran serta festival musik di Jakarta dengan beberapa pergantian personel.
Reggae adalah pilihan musik yang mereka bawakan. Saat masih bermain sebagai grup Arigatoo, mereka sudah membuat album kompilasi bertajuk “ASIAN SKA FOUNDATION” yang dirilis oleh Authority Records di Jepang pada tahun 2003. Kemudian pada tahun 2003, Arigatoo mengeluarkan album “Kami Bukan Perawan Lagi”, sebelum akhirnya resmi berganti nama menjadi Souljah.
Pada tahun 2005, Souljah merilis album perdana bertajuk “Breaking The Roots” di bawah naungan OFFBEAT MUSIC. Sejak peluncuran album pertama itulah, nama Souljah mulai dikenal banyak orang, terutama anak-anak sekolah. Musiknya yang asik dengan lirik sederhana membuat lagu-lagunya mudah dicintai.
Tak puas di situ, Souljah kembali berkarya dengan meluncurkan album kedua berjudul “Bersamamu” pada tahun 2007 silam. Album ini terbilang mampu membawa Souljah ke level baru dalam bermusik. Selain itu, album ini juga tercatat sebagai album pertama di tanah air yang mengombinasikan audio dan novel. Semua lagu di album kedua Souljah memiliki bab sama seperti novel dengan balutan judul dan sampul yang sama seperti novel yang diterbitkan oleh Gagas Media.
Pada tahun 2010, Souljah resmi mengeluarkan album ketiga yang berjudul “Mestakung” (singkatan dari “semesta mendukung”). Mestakung menjadi album penutup dari trilogi album merah, kuning, hijau yang dimasukkan sebagai unsur dari ketiga karyanya. Di album pertama, mereka menggunakan unsur merah. Warna kuning pada album kedua, dan yang terakhir menggunakan warna hijau. Ketiga warna tersebut digunakan sebagai konsep art cover yang mewarnai kehidupan masing-masing personel dalam bermusik.
Trilogi album yang terakhir ternyata tidak menutup kreativitas Souljah. Terbukti, pada tahun 2014 mereka kembali meluncurkan album bertajuk “This Is Souljah” sebagai lembaran baru yang lebih matang dari banyak aspek. Album ini memuat 17 lagu dengan aransemen yang segar dan unik, serta menjadi era baru bagi Souljah yang lebih matang dari banyak aspek. Usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil, terbukti pada tahun 2015 Souljah mampu meraih penghargaan sebagai Best Jamaican Band oleh Majalah Hai.