Sebuah insiden yang sangat disayangkan kembali terjadi di acara pagelaran musik. Setelah sebelumnya pada Mei 2017 silam bom meledak di konser Ariana Grande, Minggu, 1 Oktober 2017 insiden penembakan terjadi di Festival Musik Las Vegas. Peristiwa mencekam tersebut terjadi saat penyanyi country Jason Aldean sedang tampil di atas panggung.
Seorang saksi mata yang berada tak jauh dari lokasi kejadian sempat merekam sebuah video amatir detik-detik saat inseden berlangsung. Dalam video yang telah diunggah di media sosial tersebut, nampak Jason Aldean yang baru saja memulai penampilannya.
Tak lama kemudian, secara tiba-tiba terdengar suara tembakan secara beruntun. Jason Aldean pun terdiam dan terlihat menerka kejadian yang baru saja terjadi. Meski sempat melanjutkan nyanyiannya, musisi tersebut akhirnya berhenti setelah suara tembakan kembali terdengar.
Detik berikutnya, video tersebut memperlihatkan kekacauan yang terjadi di tengah-tengah penonton, diiringi teriakan “Menunduk! Tiarap! Jangan dorong-dorong!”
Melalui akun Instagram pribadinya, Jason Aldean mengungkapkan tanggapannya mengenai inseden nahas tersebut. “Malam ini benar-benar mengerikan. Aku masih tak tahu apa yang akan ku katakan, tetapi aku ingin semuanya tahu bahwa aku dan kruku dalam keadaan aman”, begitu tulisnya.
Sambil mengunggah foto Las Vegas berikut tulisan “Praf for Las Vegas”, musisi tersebut juga mengungkapkan bahwa dirinya sangat menyayangkan bahwa kejadian teror kembali terjadi ketika orang-orang ingin mencari hiburan.
“Doaku untuk semua yang terlibat dalam acara malam ini. Hatiku sangat sakit ketika mengetahui kejadiaan ini terjadi ketika orang-orang keluar rumah untuk bersenang-senang“, ungkapnya.
Peristiwa penembakan yang paling banyak memakan korban dalam sejarah Amerika
Polisi setempat mengatakan ada lebih dari 50 orang tewas dan 400 orang luka-luka akibat tembakan yang dilepaskan oleh pria bernama Stephen Paddock di festival musik Las Vegas. Menurut identifikasi yang telah dilakukan, Paddock diketahui berasal dari Maesquite, Nevada, dan dia menembak dirinya sebelum polisi sempat meringkusnya.
Motif penembakannya sendiri belum diketahui, tetapi pejabat keamanan Las Vegas mengatakan bahwa sejauh ini belum ada keterkaitan antara kejadian tersebut dengan jaringan teror internasional. Sementara, aparat keamanan kini sedang memburu seorang wanita Asia bernama Marilou Danley, yang diduga merupakan teman sekamar Paddock.
Dengan banyaknya korban akibat insiden tersebut, peristiwa penembakan yang terjadi di festival musik Los Vegas menjadi insiden penembakan yang paling banyak memakan korban dalam sejarah Amerika.