Sebuah konser musik besar membutuhkan beragam jenis pengamanan khusus. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut, mulai dari panitia, penonton, hingga musisi yang tampil.

Untuk mengamankan konser musik, EO (Event Organizer) biasanya akan bekerja sama dengan banyak pihak. Nada Promotama, misalnya. EO konser musik yang kerap menangani beragam konser musik dari dalam dan luar negeri ini selalu bekerja sama dengan aparat keamanan negara, yakni TNI dan Polri, setiap kali mengadakan pergelaran musik. Alhasil, setiap konser yang digelar pun selalu sukses dan berjalan tertib.

Secara lebih rinci, berikut uraian mengenai beragam jenis pengamanan yang diperlukan ketika Anda menggelar sebuah konser musik.

1. Pemeriksaan di Pintu Masuk

Saat memasuki pintu masuk, setiap penonton akan menjalani pemeriksaan oleh panitia dan petugas keamanan. Pemeriksaan oleh panitia dilakukan untuk mengecek kepemilikan tiket. Untuk jenis konser berbayar, hanya penonton bertiketlah yang diperbolehkan masuk. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar tidak ada penonton ilegal yang masuk dan dapat membahayakan penonton lainnya.

Sementara itu, pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas keamanan dimaksudkan untuk memeriksa apakah penonton tersebut membawa alkohol, narkoba, atau benda tajam yang membahayakan atau tidak. Jadi, seluruh penonton yang menyaksikan acara konser musik tersebut harus terbukti ‘bersih’ dengan tidak membawa barang-barang yang dapat memicu tindakan-tindakan yang merugikan.

2. Pagar Barikade

Ketika menggelar konser dengan jumlah penonton mencapai ratusan atau bahkan ribuan, EO konser musik biasanya akan menempatkan sejumlah pagar barikade yang kukuh dan kuat. Keberadaan barikade tersebut dimaksudkan untuk memberi batas atau jarak aman antara musisi dan penonton. Dengan demikian, para penonton yang anarkis tidak bisa merangsek naik ke panggung atau pergi mendekat dan membahayakan musisi.

3. Satuan Regu Pengaman

Dalam sebuah konser besar, EO akan menempatkan cukup banyak satuan regu pengaman dari TNI atau kepolisian. Satuan pengaman tersebut umumnya akan disebar di seluruh penjuru area konser, mulai dari pintu masuk, area penonton, tempat berkumpulnya panitia dan para musisi, hingga pintu keluar.

Di area penonton, satuan keamanan akan disebar di banyak titik. Hal tersebut bertujuan untuk mengantasipasi terjadinya bentrokan atau aksi-aksi merugikan yang dilakukan oleh penonton. Dengan banyaknya satuan kemanan di area tersebut, diharapkan para penonton akan merasa aman dan terlindungi serta merasa terawasi sehingga tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu penonton lainnya.

Untuk para musisi, satuan pengamanan ditugaskan untuk mengamankan mereka, mulai dari perjalanan menuju lokasi konser, saat berada di tenda, ketika tampil di atas panggung, hingga perjalanan pulang setelah konser berakhir. Para petugas kemananan akan senantiasa mengawal para musisi untuk memastikan keamanan mereka.

Selain di area masuk, lapangan, serta tenda musisi dan panitia, petugas keamanan juga akan ditempatkan di pintu keluar. Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi beragam kemungkinan timbulnya permasalahan, seperti penonton yang berdesak-desakan atau tindakan kericuhan saat konser berakhir.

4. Kamera Pengawas (CCTV)

Di samping petugas keamanan, sebuah konser juga membutuhkan pengamanan dari kamera pengawas. Kamera tersebut dapat ditempat di beberapa titik, seperti kawasan parkir, pintu masuk, area penonton, sekitar panggung, serta tenda panitia dan musisi.

Keberadaan kamera pengawas dapat menjadi pemantau pergerakan orang-orang serta mendeteksi hal-hal yang dianggap mencurigakan, yang tidak dapat terpantau oleh petugas keamanan. Dengan menginformasikan kepada penonton bahwa area konser musik tersebut dipenuhi dengan kamera pengawas, mereka dapat lebih berhati-hati sekaligus merasa aman karena setiap gerak-geriknya akan selalu berada di bawah pengawasan.

Demikianlah beragam jenis pengamanan yang diperlukan saat konser musik. Dengan pengamanan yang ketat, konser pun dapat berjalanan lancar dan terkendali.